Laman

Minggu, 15 April 2012

UTS CFD 2012

 
Soal UTS CFD :
Diketahui suatu aliran laminer tunak 2-D diantara dua pelat datar yang mengacu pada prinsip konservasi momentum adalah

Solusi analitis model matematis pada persamaan diatas untuk massa jenis 1 kg/m^3 dan viskositas 1 kg/ms adalah :


Pembahasan :
Pada kasus aliran diantara dua pelat datar seperti diatas kita akan membuat simulasi dengan CFDSOF dengan menentukan ukuran panjang sebagai arah –x dan tinggi sebagai arah –y dan juga memasukkan variabel tekanan P1 untuk tekanan disebelah kiri dan P2 untuk tekanan disebelah kanan

Langkah-langkah simulasi menggunakan CFDSOF :
-          Buka CFDSOF
-          Tahap Pre-Processing : Masukkan perintah input-dimensi-panjang, atur dimensi panjang 1 m dan tinggi 0.1 m, jumlah cell panjang 50 (atur cell 48 sebagai internal cell dan 2 sebagai wall cell) dan tinggi 30 (atur cell 28 sebagai internal cell dan 2 sebagai wall cell, input1 dan input2).
-          Pilih menu input-KS (set Kondisi Sempadan)- atur tekanan P1 pada input 1 sebesar 101300 dan tekanan P2 pada input 2 sebesar 101200
-          Melakukan pengaturan Bangun Grid, input BG dan masukkan 1 untuk pengaturan pada sumbu -x
-          Input Inisialisasi Segmen/IS dan tentukan jumlah segmen dalam arah-x yaitu 2 pada jarak 0 ; 0.5 ; 1 dengan jumlah cel 48 untuk arah x dan 28 untuk arah y.
-          Melakukan pengaturan Bangun Grid pada sumbu –y dengan input BG dan pilih 2
-          Input Inisialisasi Segmen/IS kemudian menentukan jumlah segmen untuk arah-y yaitu 3 pada jarak 0 ; 0.025 ; 0.075 ; 0.1 dengan jumlah cell 10, 8, dan 10
-          Input Modifikasi Segmen/MS dengan nomor segmen yang dirubah menjadi 3 dan faktor pemberat titik-akhir menjadi 4
-          Mengatur nilai viskositas dan densitas pada konstanta fisikal, input konstanta fisikal/KF-input densitas/dn- masukkan nilai densitas sebesar 1 kg/m^3, input viskositas/vs-masukkan nilai viskositas sebesar 1 kg/ms.
-          Tahap processing : Melakukan Iterasi dengan jumlah iterasi sebanyak 2000, pilih olah atur 2000 kemudian iterasi
-          Tahap post processing : melihat hasil tekanan,kontur-vektor. Dari perbedaan tekanan ersebut juga bisa kita lihat hasil untuk kecepatan.

mengatur domain untuk dimensi panjang 1 m, tinggi 0.1 m dan jumlah cell i 50 dengan 48 cell internal 2 cell dinding, dan j 30 dengan 28 cell internal dan 2 cell dinding 


mengatur inlet 1 untuk sisi sebelah kiri dan inlet 2 untuk sisi sebelah kanan


memberikan input tekanan P1 sebesar 101300 pa


memberikan input tekanan P2 sebesar 101200 Pa


hasil dari input konstanta fisikal untuk pengaturan densitas sebesar 1 kg/m^3 dan viskositas sebesar 1 kg/ms


melakukan perintah bangun grid dengan inisisalisasi segmen untuk arah x, dengan mengatur jumlah segmen 2 pada jarak 0 ; 0.5 ; 1


 melakukan perintah modif segmen pada arah x untuk memberikan faktor pemberat pada titik mulai sebesar 3


melakukan perintah bangun grid dengan inisisalisasi segmen untuk arah sumbu-y dengan jumlah segmen 3 dan dengan jarak 0 ; 0.025 ; 0.075 ; 0.1


mengatur jumlah cell pada jarak segmen diatas sebesar 10 ; 8 ; 10


melakukan perintah modif segmen pada arah sumbu-y untuk mengatur besar faktor pemberat titik akhir sebesar 4


Melakukan Iterasi sebanyak 2000



Hasil dari pengaturan grid dengan inisialisasi segmen dan memberikan faktor pemberat, sehingga grid-gridnya akan menyempit pada dekat dinding


Hasil kontur tekanan memperlihatkan terjadinya aliran tekanan karena adanya perbedaan besar tekanan antara sisi kiri P1 bertekanan lebih besar dengan sisi kanan P2 bertekanan lebih kecil.




 Hasil kontur besar kecepatan sepanjang ∆x dimana kecepatan yang terjadi adalah karena adanya perbedaan tekanan antara sisi kiri P1 yang memiliki tekanan lebih tinggi dengan sisi kanan P2 yang memiliki tekanan lebih rendah



 Hasil kontur kecepatan arah v yang memperlihatkan terjadinya vortex, dimana terjadi olakan aliran pada entrance region sehingga kecepatan di dasar/bagian bawah antara 2 pelat cenderung lebih tinggi dibandingkan bagian atasnya



Grafik Plot profil kecepatan, dapat terlihat profil saat keadaan turbulen/entrance region area untuk yang merah dan saat profil kecepatan laminer/fully developed flow untuk grafik warna biru



 kesimpulan dan pembahasan hasil simulasi dengan hasil solusi analitis untuk permasalahan aliran laminer tunak 2D diantara pelat datar dengan prinsip konservasi momentum :

- Prinsip konservasi momentum adalah salah satu prinsip dalam simulasi CFD dimana perubahan momentum yang terjadi sebanding dengan besar gaya yang dilakukan, dalam hal ini adalah beda tekanan yang diberikan (hukum kedua newton F=ma ). Sehingga untuk kasus aliran laminer diantara 2 pelat datar kita dapat membuktikan bahwa dengan memberikan perbedaan tekanan antara salah satu sisi input dengan sisi yang lainnya kita bisa melihat perubahan besar tekanan ∆p sepanjang ∆x dalam arah x dan arah y. Perubahan yang terjadi adalah terjadinya kontur tekanan yang berbeda dari sisi kiri yang memiliki tekanan lebih tinggi dengan warna merah mengalir kekanan yang memiliki tekanan yang lebih rendah.
- Dengan memberikan perbedaan besar tekanan antara sisi kiri dengan sisi kanan akan mengakibatkan terjadinya suatu aliran kecepatan gerak fluida dengan besar yang tergantung dari nilai konstanta fisikal densitas dan viskositas fluida yang kita masukkan, walaupun tidak secara langsung kita memasukkan besar kecepatan pada salah satu sisi input. Aliran fluida ini juga memiliki sifat yang sama seperti aliran fluida pada umumnya yaitu pada daerah entrance region akan terjadi aliran turbulen dengan profil kecepatan yang berubah-ubah dan terjadi boundary layer/lapisan batas yang besarnya akan semakin mengecil dan kemudian hilang pada jarak saat mulai terjadi fully developed flow/aliran berkembng penyh. Pada daerah ini sulit untuk dilakukan perhitungan secara matematis dan perubahan tekanan ∆p tidak sebanding dengan perubahan jarak ∆x karena alirannya masih turbulen. Ketika aliran telah mencapai fully developed flow profil kecepatan adalah sama dan bersifat laminer sehingga dapat dilakukan perhitungan analitis untuk pressure drop yang terjadi sepanjang aliran tersebut. Besar perubahan tekanan ∆p juga akan sebanding dengan perubahan jarak ∆x pada saat fully developed flow.
-  Dalam analisis aliran saat entrance region/kondisi turbulen kita akan melihat terjadinya kontur kecepatan vortex/olakan aliran pada sumbu y. Aliran vortex ini terjadi karena pada daerah dekat inlet terjadi pressure drop yang besar dan tidak sebanding dengan perubahan jarak sehingga aliran akan bergejolak dan kecepatan di dasar pelat cenderung lebih tinggi dibandingkan kecepatan pada bagian atasnya dalam arah sumbu y.
- Bila kita bandingkan dengan hasil solusi analitis persamaan sesuai prinsip konservasi momentum yaitu :

 dari persamaan diatas dapat kita lihat hubungan antara perubahan tekanan, viskositas, dan kecepatan terhadap sumbu x dan y, dan dengan memasukkan nilai densitas sebesar 1kg/m^3 dan viskositas sebesar 1 kg/ms dari persamaan diatas akan menghasilkan persamaan


 dapat kita lihat bahwa untuk perubahan tekanan terhadap jarak adalah sebesar -12 viskositas dinamik terhadap kuadrat jarak h sepanjang sumbu y (negatif  : arah kebawah). Nilai tersebut adalah menunjukkan perubahan tekanan sepanjang aliran antara dua pelat datar dimana perubahan momentum adalah sebanding dengan gaya yang dilakukan / tekanan yang diberikan.




Tugas Besar CFD : Simulasi Engine Room Kapal untuk mendapatkan Sistem Ventilasi Udara dan Pengeluaran Panas yang Optimal








Introduction :
UMUM
v  Perlengkapan sistim ventilasi udara merupakan perlengkapan dikapal yang sangat penting, instalasi dan konstruksi serta mekanismenya harus mengikuti dan diatur oleh peraturan Klasifikasi dan International Load Line Convention 1966
v  Perlengkapan ini berfungsi untuk mensirkulasikan kebutuhan udara kedalam ruang tertentu didalam kapal sesuai kebutuhan, antara lain untuk kebutuhan sirkulasi udara diruang muat, ruang mesin atau tanki-tanki
v  Ventilasi udara secara konstruksi dipasang diatas geladak utama yang memiliki ketinggian minimum 1000 mm (sesuai peraturan International Load Line)
v  Ventilasi udara dapat berupa sistim sirkul asi yang bekerja secara natural dan jenis tertentu bekerja secara mekanikal. 
v  Selain berupa sistim ventilasi terdapat pula sistim penyejuk udara dikapal.
JENIS SISTIM VENTILASI UDARA
SISTIM VENTILASI UDARA NATURAL   (Natural ventilation system) 
Pipa udara tanki,   
v  Jenis pipa udara ini terbuat dari pipa yang dipasang dari tanki dan dikonstruksikan hingga menembus geladak. Pipa udara jenis ini harus dilengkapi dengan sistim penutup atau memiliki bentuk yang berfungsi untuk menghindari air masuk kedalam tanki. 
v  Pipa udara yang digunakan adalah jenis pipa yang terbuat dari baja atau baja galvanis. Pipa mempunyai ukuran diameter sesuai dengan kebutuhan dan ketinggian sesuai dengan peraturan International Load line convention 1966. Untuk menjaga kekuatan penempatan dan pengelasan pipa udara harus sesuai dengan standar marine practice. Ukuran  diameter pipa udara memiliki diameter harus lebih besar dari diameter pipa isi (filling pipe)
v  Pipa udara tanki pada umumnya dipasang pada posisi pinggir dekat dengan kulit kapal, serta pada bagian tertentu (ruang muat) ditambah pelindung supaya terhindar dari benturan muatan. 
v  Pipa udara khusus dari tanki bahan bakar harus keluar ditempat udara terbuka dan terhindar dari tempat berbahaya. Pipa udara ini mempunyai tutup untuk pengaman termasuk dilengkapi dengan kisi-kisi supaya terhindar dari masuknya kotoran atau benda yang berbahaya.
v  Bagian pipa udara yang terdapat diatas geladak umumnya diberi warna sesuai dengan fungsi tanki (merah untuk FOT, biru untuk FWT dsb). Selain dengan warna pipa udara dapat juga diberi label sebagai identitasnya.
SISTIM VENTILASI UDARA MEKANIKAL  (Mechanical ventilation system)
Ventilasi udara ruang muat , 
v  Jenis sistim ventilasi udara mekanikal  untuk ruang muat berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang muat, diantara/dibagian saluran tersebut dipasang kipas mekanikal yang digerakkan dengan motor disebut dengan mechanical fan. Motor yang menggerakkan fan dapat diatur putarannya searah atau berlawanan dengan jarum jam, sehingga udara yang disirkulasikan dapat ditekan masuk ruang muat atau dihisap keluar ruang muat.
v  Konstruksi saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang muat/palkah kegeladak. Perbedaannya dengan sistim natural, pada posisi penempatam motor fan dikonstruksikan lebih kuat dan berlokasi supaya mudah untuk pemeliharaannya. Ukuran fan udara disesuaikan supaya mencukupi kebutuhan sirkulasi udara sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini diberi kisi2 dan dilengkapi penutup yang kedap air.
v  Jumlah saluran udara mekanikal (fan) untuk ruang muat pada umumnya lebih dari satu yang dilokasikan di PS dan SB bagian depan atau belakang dari ruang muat tersebut, bukaan mengarah ke PS dan SB yang dilengkapi dengan tutup kedap air, posisi bukaan digeladak harus ditempatkan sesuai peraturan yang pada umumnya dirancang melebihi tinggi manusia supaya hembusanya tidak mengganggu saat orang lewat.
v  Bentuk lain ventilasi udara mekanikal untuk ruang muat dapat juga berupa pipa besar yang dibagian luar diatas geladak diameter pipa melebar dan bukaan mengarah kedepan yang dapat diputar kearah belakang. Bentuk ini dinamakan juga leher angsa (goose neck) karena menyerupai bentuk leher angsa, pada bagian leher bawah dipasang motor fan yang dapat  berputar dua arah, goose neck ini juga dilengkapi dengan flap yang dapat dibuaka dan ditutup dari luar.

Ventilasi udara ruang akomodasi
v  Jenis sistim ventilasi udara mekanikal juga banyak terdapat pada ruang akomodasi, dengan menggunakan fan udara dialirkan melalui saluran berbentuk ducting/saluran yang menghubungkan udara luar kedalam ruang akomodasi.
v  Sistim mekanikalnya merupakan pemasangan fan yang cukup besar yang dipasang pada pipa diameter sesuai diameter fan dan diletakkan diatas geladak buritan atau poop deck. Bagian luar ventilasi ini berbentuk seperti jamur sehingga diberi nama mushroom type.
v  Konstruksi dibagian dalam, saluran udara ini terbuat dari baja yang dikonstruksikan menembus dari ruang akomodasi kegeladak. Perbedaannya dengan saluran udara ruang muat adalah mempunyai ukuran lebih kecil dan saluran dikonstruksikan melalui bagian plafon dan pada bukaan diruang diberi kisi2 pengarah dengan ukuran sesuai kebutuhan. Bagian luar saluran udara ini yang berupa mush room diberi kisi2 pada mushroom nya yang menghadap kebawah untuk menghidarkan masuknya serangga dan tikus, bagian ini dilengkapi penutup yang kedap air yang dioperasikan secara mekanis.
v  Jumlah saluran udara untuk ruang akomodasi sesuai dengan jumlah ruangan. Pada umumnya bukaan dibagian luar dilokasikan di atas geladak buritan. Pada daerah ruang akomodasi yang perlu mendapatkan sirkulasi udara adalah ruang tidur, ruang kantor, ruang makan, kamar mandi. 
v  Bentuk ventilasi udara mekanikal untuk ruang akomodasi ini sangat bermanfaat apabila sistim penyejuk udara tidak dapat dioperasikan karena rusak.
Ventilasi udara ruang mesin
v  Jenis sistim ventilasi udara mekanikal  untuk ruang mesin atau yang dikenal dengan nama Engine room blower/exhaust fan, adalah merupakan sistim sirkulasi udara ruang mesin yang konstruksi dan instalasinya diatur khusus dari peraturan badan klasifikasi. Kemampuan dan kapasitas fan juga harus mampu bekerja sehingga pertukatan udara di kamar mesin dapat bertukar 40x tiap jam.
v  Pada ruang mesin sirkulasi udara diatur melalui saluran udara terbuat dari pelat baja yang memiliki lobang2 pengarah sesuai dengan kebutuhan.
v  Saluran udara untuk kamar mesin selalu bekerja bersamaan saat udara dari luar masuk dan udara panas dari dalam kamar mesin dihisap keluar atau pada kondisi tertentu udara keluar mengalir secara natural melalui lobang ventilasi yang ada.
v  Fan kamar mesin yang bekerja dengan menggunakan motor harus dilengkapi tombol pemutus arus yang terdapat diluar kamar mesin dan dari ajungan, sebagai antisipasi kalau terjadi kebakaran didalam kamar mesin.

Studi Literatur :
Sistem Engine Room Ventilasi yang kita gunakan pada kapal adalah forced ventilation.
Forced ventilation dibangkitkan melalui kipas yang digerakkan oleh motor listrik (biasanya tiga fase). Tujuan penggunaan kipas tiga fase ini karena dapat diputar searah jarum jam atau berlawanan dengan mengubah dua fase (biasanya dengan kontaktor magnet, kombinasi relay dan timer).

Panas yang dihasilkan oleh berbagai mesin seperti mesin utama, auxiliary generator, boiler, pompa, motor, lampu pijar, lampu neon, dan peralatan mesin lainnya menghasilkan efek pemanasan secara keseluruhan dan meningkatkan suhu di dalam ruang mesin. Dengan menggantikan udara dingin dari luar dengan udara panas dari ruang mesin akan dapat mempertahankan keseimbangan panas dalam ruang mesin.

Selama pelayaran maupun ketika berada di pelabuhan sangat penting untuk menjaga temperatur dan aliran udara di ruang mesin, karena hal ini sangat berhubungan dengan efisiensi performa engine. Semakin tinggi temperatur suatu mesin maka efisiensi kerja mesin akan berkurang, karena mesin akan menerima beban kalor yang lebih besar untuk diberikan pada lingkungan. Forced ventilation membantu kita untuk menurunkan suhu Ambient (suhu lingkungan) dari ruang mesin.

Tujuan lain dari sistem ventilasi paksa adalah untuk menyediakan udara dalam keadaan kegagalan turbo blower dan turbocharger dalam penyaluran alami main engine dan dalam hal total flooding di Engine Room (E/R) ventilasi yang digunakan secara terbalik untuk menghilangkan karbon dioksida dari ruang mesin.

Pembahasan :
Untuk dapat mengetahui bagaimana mendapatkan sistem ventilasi yang baik dalam kamar mesin kapal sehingga udara panas efek dari kerja mesin dan juga peralatan-peralatan lainnya didalam kamar mesin dapat disirkulasikan keluar kamar mesin sehingga supply udara luar dapat masuk kamar mesin dengan optimal dengan tujuan untuk menurunkan temperatur kamar mesin dan juga berhubungan dengan optimasi kinerja mesin kapal kita akan melakukan analisis simulasi aliran udara dalam kamar mesin menggunakan CFDSOF.
Dalam simulasi ini kita akan membuat suatu sistem ventilasi udara mekanikal dalam kamar mesin kapal. Dimana terdapat blower/exhaust fan, saluran udara dari plat baja yang dilengkapi fan dan blower yang digerakkan dengan motor listrik dan memiliki arah putaran yang dapat diatur arahnya searah atau berlawanan jarum jam, sehingga dapat menghisap udara keluar maupun menekan udara dari luar untuk masuk kamar mesin. Sistem aliran yang terjadi adalah bersamaan saat udara dari luar ditekan masuk dan udara dari kamar mesin dihisap keluar.
Saluran udara akan ditempatkan pada mesin utama, generator dan mesin-mesin lain yang mengeluarkan panas berlebihan.
Dalam simulasi menggunakan CFDSOF ini kita juga akan mengatur temperatur tiap komponen dan bagian mesin dalam kamar mesin yang memiliki beban panas, sehingga kita akan mengatur parameter temperatur dan kecepatan fan/blower yang digunakan untuk megalirkan udara.
Dengan melakukan simulasi dan analisis menggunakan CFDSOF ini diharapkan dapat diketahui parameter distribusi temperatur ruangan dan juga aliran udara yang terjadi, sehingga kita dapat menentukan kecepatan fan/blower yang paling optimal digunakan dalam sistem ventilasi udara mekanikal yang dipilih.
main engine

Air system

engine controll room

engine room ventilation

generator

engine room ventilation

 
Reference :
-          Zeeshan Ahmed
my web: http://zeetec4.googlepages.com/
my blogs: http://shipengineer.blogspot.com/
my Picasaweb: http://tinyurl.com/marineapprentice
-          SOLAS 1974, Ir. Mukti Wibowo


Rabu, 04 April 2012

kasus aliran diantara dua plat sejajar

Pada bahasan CFD kali ini adalah tentang masalah aliran fluida diantara 2 plat sejajar yang sering kita temui pada kasus aliran dalam pipa. Dalam simulasi kali ini kita akan menganalogikan aliran dalam pipa tersebut dalam potongan 2 dimensi.
Kita akan menyelesaikan soal diatas menggunakan CFDSOF dengan merubah variabel untuk viskositas dan kecepatan fluida yang masuk melalui inlet antara 2 plat. Langkah2nya adalah sebagai berikut :
  • Menentukan domain dengan panjang 1m dan tinggi 0.1m. Sedangkan untuk jumlah cell kita tentukan panjang 50 dan tinggi 30.
  • Mengatur inlet pada sisi sebelah kiri dan outlet pada sisi sebelah kanan. 
  • Sebelum kita melakukan solving kita akan mengatur grid pipa untuk sisi-sisi sebelah atas dan bawah agar memiliki ketebalan tertentu yang dianalogikan sebagai tebal pipa. Pada kasus kali ini akan diberikan bahwa grid yang terbentuk akan dibedakan yaitu dengan memberikan faktor pemberat pada saat proses modif segmen dengan tujuan untuk lebih merapatkan cell guna memudahkan untuk melihat fenomena yang terjadi didaerah tersebut. Langkah-langkah pengaturan grid adalah menggunakan inisialisasi segmen, dengan cara pada sb x segmen akan dibagi menjadi 2 bagian dengan jumlah cell 28 dan 20, pada sb y segmen akan dibagi menjadi 3 bagian dengan jumlah cell 10, 8 dan 10
  • Memasukkan konstanta fisikal untuk densitas 1.2 kg/m3, dan viskositas 4x10-5, dan kecepatan u sebesar 0.01 m/s. Kemudian ulangi simulasi dengan merubah viskositas 1x10-5 dan u sebesar 0.04, ulangi untuk viskositas dan kecepatan u berbeda-beda. Kemudian lakukan iterasi dengan jumlah iterasi 2000.
 Gambar pengaturan domain,


Gambar pengaturan inlet dan outlet cell,


Gambar tahap inisialisasi segmen,




Gambar grid yang terbentuk setelah dilakukan inisialisasi segmen,


Gambar daftar konstanta fisikal yang diinput,


Gambar vektor kecepatan untuk kecepatan u 0.01 m/s dan viskositas 4e-05 kg/m.s


Gambar vektor kecepatan u untuk 0.01 m/s dan viskositas 1e-05 kg/m.s



Gambar vektor kecepatan u untuk 0.04 m/s dan viskositas 1e-05 kg/m.s



Gambar kontur kecepatan u untuk 0.01 m/s dan viskositas 4e-05 kg/m.s


 Gambar kontur kecepatan u untuk 0.01 m/s dan viskositas 1e-05 kg/m.s


 Gambar kontur kecepatan u untuk 0.04 m/s dan viskositas 1e-05 kg/m.s

Analisis simulasi untuk aliran dalam diantara 2 pelat :
  • Dalam aliran diantara 2 pelat terdapat boundary layer atau lapisan batas yang terjadi ketika aliran dalam jarak entrance region flow. Pada daerah ini profil kecepatan aliran masih berubah-ubah karena masih terjadi turbulensi aliran akibat gesekan dan juga efek viskos. Boundary layer akan semakin kecil sepanjang jarak menuju aliran berkembang penuh/fully developed flow dimana pada aliran ini profil kecepatan adalah tetap dan aliran cendenrung laminer.
  • Beberapa faktor yang mempengaruhi aliran tersebut adalah kecepatan u sepanjang pipa/ antara 2 plat, viskositas dinamik fluida.
  • Pada kecepatan u tetap dan viskositas yang makin kecil maka bilangan reynold yang didapatkan makin besar sehingga jarak entrance region flow makin besar, dan aliran makin turbulen. Aliran turbulen Re>4000
  • Pada viskositas tetap dan kecepatan makin kecil maka bilangan reynold yang didapatkan makin kecil sehingga jarak entrance region flow makin kecil, dan aliran makin laminer. Aliran laminer Re<2000.
  • Hal ini membuktikan bahwa kecepatan u dengan viskositas dinamik adalah berbanding terbalik.